Mimpi Anak Jalanan

Di suatu daerah perkotaan besar, di negara Jepang,  hiduplah seorang anak yang hidup sendiri dan dilahirkan oleh keluarga yang sangat sederhana. Ia bernama Yokoa. Tiap harinya ia berjualan nasi goreng bungkus untuk dijual di dekat sekolah-sekolah setiap pagi harinya. Ketika berjualan di sekolah, dan waktu belum menunjukkan jam istirahat, ia diam-diam mencuri ilmu dari luar jendela kelas sekolah itu. Ia mempunyai mimpi besar untuk hidup di masa depannya.

Suatu ketika ia berjalan menjajakan jualannya di pinggir kota besar, Ia bertemu dengan seorang anak sekolah yang terserempet motor, lalu ia mendatangi, menolong dan membantu menghantarkannya pulang ke rumah anak itu. Anak itu bernama Pitaenicho. Seorang gadis kaya yang cerdas, dan baik.

Ketika sesampainya di rumah anak itu, Pita, sapaan Pitaenicho,  langsung mengucapkan terima kasih pada Yokoa. Beberapa hari setelah kejadian itu, Pitaenicho bertemu dengan Yokoa setelah pulang sekolah, dan kejadian itu terus berulang saat pulang sekolah, dimana mereka sering bertemu tanpa sengaja, sehingga mereka menjadi dekat dan berteman baik. 

Suatu hari ketika sepulang sekolah, Pitaenicho berbicara pada ayahnya 

“Pap, papa kenal tidak dengan Yokoa? Teman pita yang dulu anterin pita pulang saat kecelakaan. Aku ingin ia sekolah pap, dia anak pintar pap, dia cerdas, dia pandai dan ulet pap, dia juga baik hati loh pap” kata Pitaenicho, 

“Ya, besok akan papa daftarkan dia disekolah kamu, apa kamu mau satu sekolah dengannya? Tapi ingat dia dan kamu harus meraih prestasi, jangan kecewain papa, okey?” kata ayahnya, 

“Okey pap, aku mau dan aku berjanji akan meraih prestasi, makasih papa. I Love You Daddy, daddy baik deh, love you togheter fourever” lanjut Pitaenicho.

Ketika pulang sekolah Pitaenicho langsung menemui Yokoa di tempat biasanya dan langsung memberitahukan berita itu kepada Yokoa. Begitu senang hati Yokoa saat mendengar kabar itu dari Pitaenicho. 

“Pita, makasih ya atas segalanya, maaf aku jadi repotin kamu dan orang tua mu. Kenapa kamu baik banget sama aku nich?” Kata Yokoa sambil mengucapkan terima kasih, 

“Halah, kita kan sudah berteman dekat, kita kan sahabat, aku juga tau ock kalau kau tu sebenarnya pintar, ya so jadi aku usul sama ayahku aja” jawab Pita.

Dan Yokoa memulai hari barunya di sekolah baru bersama Pitaenicho, meskipun bukan sekolah baru bagi Pitaenicho. Yokoa mengikuti pelajaran dengan baik dan lancar mengikuti materi yang diberi disekolah barunya. Semua berjalan dengan lancar dan lurus. Pitaenicho dan Yokoa selalu mendapatkan prestasi dalam setiap semesternya, mereka juga selalu mendapatkan juara dibidang ekschool yang dikutinya. Yokoa yang selalu dapat peringkat juara umum dan juara 1 dibidang karya ilmiah remaja dan sepak bola, begitupun Pitaenicho selalu mendapat juara 1 disetiap bidang basket maupun Sains. Semua terus berjalan hingga mereka lulus.

Ketika mereka lulus, mereka tak lagi bersama, dan jarang bertemu. Mereka sudah bekerja di tempat yang berbeda. Yokoa yang bekerja menjadi Arsitektur di Singapura , dan Pitaenicho bekerja di rumah sakit miliknya yaitu RS.Harjaya Konogareku di Jepang. Yokoa berterimakasih pada Tuhan, karna Tuhan tlah memberi jalan untuknya hingga mimpinya telah terwujud sempurna. Yokoa mempunyai keyakinan bahwa 20% dari keyakinan atau pikiran positif, 50% adalah usahanya, dan 30% adalah Prestasinya. 

Dulu dia pernah berkata, "I have a big dream that I want to achieve when I graduate from school", dan sekarang dia bisa berkata, "I believe where there is a will, there is a way and I will make all my dreams come true" karena kini ia berhasil membuktikan bahwa seorang anak jalanan juga berprestasi besar, berpotensi tinggi, mempunyai bakat terpendam, dan tak semua anak jalanan itu mempunyai sifat yang buruk. Dan ia berhasil menunjukan pada dunia dan semua orang bahwa ia bisa meraih kesuksesan meskipun tak terlahir di keluarga yang kaya. Dia sangat-sangat bersyukur kepada Tuhan atas keberhasilannya.

Karya 

Dea Puspita

Siswi Kelas X Keperawatan