Pagi yang indah dihari baru Delviro terbangun
dari tidurnya. “hoamm.. Good
morning world,
the very beautiful and very cool comforted by your beauty universe.” Katanya pada dunia.Hari
ini adalah hari senangnya karna hari yang dinantinya tlah tiba, yaitu hari
libur yang panjang. Saat liburan itu seperti biasa ia bermain, bersenang-senang
bersama teman dekatnya yaitu Yohiko Akadaramatsu, Avielaristade Jirieyuki,
Konichiwa Yukito, Saelavibe Arscyainte, dan Yomisu Gerzuke.
Suatu hari Avielaristade Jirieyuki harus
berpindah di suatu kota besar yaitu Bandung. Semua sahabatnya termasuk juga
Delviro sedih jika Larista pergi berpindah kota.
“Ta, kenapa kamu pindah
ke bandung?” kata Yukito,
“Tidak kenapa-kenapa ock guys, aku hanya ingin mencari
suasan dan pengalaman baru ock dikota lain” jawab Avielarista,
“Apakah harus
sejauh itu perginya, apakah tidak ada tempat lain?”Kata Delviro,
“Maaf guys,
aku hanya pergi dan pindah hanya untuk sesaat bukan tuk selamanya, dan jika aku
sudah bertemu tempat tinggal yang baru, aku akan kasih tau ke kalian semua ock
guys, kan kita bisa surat menyurat maupun komunikasi lewat telepon.” Lanjut
Avielarista.
Beberapa bulan kemudian setelah
berpindahnya Avielaristade.Mereka tetap saling berkomunikasi dengan surat
menyurat.Dan terus seperti itu.Suatu ketika Avielaristade untuk beberapa bulan
yang lalu sakit-sakitan dan kemudian dia diantar periksa sama bibinya dirumah
sakit terdekat dan saat itu kondisi Avielarista sangat parah, badannya
menggigil tapi suhu badannya panas, dia sering pusing dan batuk berdarah.Saat
diperiksa ternyata Avielarista menyidap kanker otak stadium 3. Dia harus
diperiksa lebih lanjut dan tiap 2 minggu sekali ia harus menjalani terapi. Itu
terus berjalan hingga berapa bulan kemudian berlalu.
Suatu saat teman sahabatnya Avielaristade
ingin menemuinya disaat liburan sekolah nanti.Sahabatnya mengirimi surat untuk
Avielaristade.
“Haii sobat, bagaimanakah kabarmu diasana? Aku harap baik-baik
saje, kita disini juga baik-baik saje, lama kita tak jumpa? Bagaiman suasana
sekolah kau disana? Indah bukan? Kami disini merindukanmu sobat, kapan kita nak
jumpa lagi? Oh ya kita liburan nak kesana berkunjung ke rumah baru kau sobat.
Tolong kasih alamatnya ya. Ya udah ya sobat sekian dari suratku ini semoga kita
nak jadi datang kerumah mu disana. Thanks friend see you letter. By :
Sahabatmu”
isi surat itu untuk larista. Seminggu kemudian Avielaritade baru
bisa membalas surat dari sahabatnya itu
“Maaf ya sobat, aku baru bisa balas
pesanmu kali ini, soalnya aku sibuk guys haha. Syukur keadaan ku baiik-baik aja
ock sob. Suasana disini juga enak sob. Aku disini juga merindukan kalian sobat,
kita bisa ock berjumpa lagi, tapi kapan-kapan ya sob. Ini sob alamat ku
Jl.Nuansa Kritvini Satya Amanah, No.13. Thank you guys love you so much.See
you. By : Avielaristade”
balas suratnya pada teman-teman.
Suatu
hari setelah membalas surat itu Avielaristade akan menjalankan operasi kanker
itu, dan rambutnya harus dibotak in. Setelah dioperasi keadaannya semakin
membaik. Beberapa bulan kemudian yaitu tepatnya pada liburan kenaikan kelas
sahabat dekatnya datang mengujungi rumah baru Avielaristade. Ketika sampai depan
rumahnya sahabatnya mengetuk pintu rumah itu. “Aviela..Aviela.. Permisi,
permisi kak, bu ada orangkah? Permisi” kata Yohiko sambil mengetuk pintu.
Beberapa menit kemudian, kreekkk "ada apa ya?” seorang gadis yang menggunakan
kursi roda dan memakai penutup kepala mebukakan pintu.
“Maaf kak, apa ini rumahnya Aviela?” kata Saelavibe,
“Iya sob, ini aku. Ada apa kalian kesini?”kata Avielaristade.
Sesaat temannya terkejut melihat kondisinya dan rasanya ingin meneteskan airmata.
“Hey, kalian melamunin apa sobat? Mari masuk dulu.Ya inilah rumah ku yang kecil, silahkan”, kata Aviela mengajak teman-temannya,
“Oh ya aviela, terima kasih”, jawab mereka serentak.
Lalu mereka masuk rumahnya dan bersilaturahmi sambil tertawa berbicara bersama seperti waktu dulu, tapi kini berbeda karena kondisi Aviela pun juga berbeda seperti dulu.
“Aviela , bolehkah kita tidur disini? Untuk semalam?”kata Delviro,
“Gak apa-apa ock guys, aku juga malah senang sekali kalau kalian mau menginap disini untuk malam ini.”Jawab Aviela, “Oh ya guys kalian bisa istirahat disana didekat tangga ada 3 kamar kosong buat kalian yang cowo kalau yang cewe bisa di dekat kamarku yaitu di dekat ruang belakang ya sobat.” lanjut Aviela.
Lalu mereka berpamitan untuk beristirahat.saat mereka sudah memasuki kamar untuk beristirahat, Aviela pun juga memasuki kamar, tapi di kamar dia tak beristirahat, melainkan dia membuat puisi
“Maaf kak, apa ini rumahnya Aviela?” kata Saelavibe,
“Iya sob, ini aku. Ada apa kalian kesini?”kata Avielaristade.
Sesaat temannya terkejut melihat kondisinya dan rasanya ingin meneteskan airmata.
“Hey, kalian melamunin apa sobat? Mari masuk dulu.Ya inilah rumah ku yang kecil, silahkan”, kata Aviela mengajak teman-temannya,
“Oh ya aviela, terima kasih”, jawab mereka serentak.
Lalu mereka masuk rumahnya dan bersilaturahmi sambil tertawa berbicara bersama seperti waktu dulu, tapi kini berbeda karena kondisi Aviela pun juga berbeda seperti dulu.
“Aviela , bolehkah kita tidur disini? Untuk semalam?”kata Delviro,
“Gak apa-apa ock guys, aku juga malah senang sekali kalau kalian mau menginap disini untuk malam ini.”Jawab Aviela, “Oh ya guys kalian bisa istirahat disana didekat tangga ada 3 kamar kosong buat kalian yang cowo kalau yang cewe bisa di dekat kamarku yaitu di dekat ruang belakang ya sobat.” lanjut Aviela.
Lalu mereka berpamitan untuk beristirahat.saat mereka sudah memasuki kamar untuk beristirahat, Aviela pun juga memasuki kamar, tapi di kamar dia tak beristirahat, melainkan dia membuat puisi
Cerita Kita
Ketika sang langit malam tanpa bintang
Hanya kan terasa hitam transparan
Ketika sang langit malam tanpa bulan
Pastikan terasa gelap gulita
Aku
sendiri menatap langit
Bayangku melayang tinggi mengingatmu
Sepi sunyi yang kurasakan
Hati resah, hati gundah tanpamu disisi
Bayangku melayang tinggi mengingatmu
Sepi sunyi yang kurasakan
Hati resah, hati gundah tanpamu disisi
Sebuah
bayang senyummu datang menghampiri
Sebuah bayang tawamu datang padaku
Terasa begitu indah
Tapi kini kita tlah tak bersama lagi
Sebuah bayang tawamu datang padaku
Terasa begitu indah
Tapi kini kita tlah tak bersama lagi
Kurindukan
sifatmu
Kurindukan kekompakan
Kurindukan kebersamaan kita
Tapi aku tak bisa memutar waktu
Kurindukan kekompakan
Kurindukan kebersamaan kita
Tapi aku tak bisa memutar waktu
Andaikan
doraemon benar-benar ada
Akan kupinta benda pemutar waktu
Agar ku bisa memperbaiki kesalahanku
Dan mengulang kekompakan kita
Akan kupinta benda pemutar waktu
Agar ku bisa memperbaiki kesalahanku
Dan mengulang kekompakan kita
Puisi
itu dituliskan untuk sahabatnya dan disimpan di kotak kecil bersama hias
Piramida dan gantungan kuci yang bertuliskan “IK HOU VAN JE BFF” dengan latar
belakang gambar mereka.
Ketika sang malam tlah datang, mereka makan
malam.Ketika makan malam selesai mereka melihat tlevisi bersama-sama dan
berbagi cerita. Jam 10 malam tepat mereka belum bisa tidur. Tiba-tiba Aviela
mengajak teman-temanya menegok bintang dilangit pada malam itu di taman
belakang rumahnya. Ketika ditaman belakang rumah tiba-tiba Aviela berkata,
“Guys
kalian lihat tidak bintang kejora yang paling terang itu (sambil menunjuk
kelangit)”, kata Aviela,
“Iya la indah seperti kita meski bintang itu satu, tapi
bintang itu untuk kita bersama”, kata Yohiko yang duduk disebelah kanan Aviela.
Beberapa saat suasana hening, Tiba-tiba Aviela berkata
“maafkan semua kesalahan
ku ya sobat, untuk slama ini. Terima kasih buat semuanya dan terimakasih tlah
menjadi sahabatku... Oh ya aku punya sesuatu buat kalian.. meski ini tak begitu
bermerk dan mahal tapi aku buat khusus untuk kalian”, sambil memberikan kotak
itu kepada Yohiko perwakilan dari teman-teman.
“Sobat, jika kalian rindu aku
dan ingin melihatku tataplah bintang itu, aku akan melihat kalian dari sana,
aku sayng kalian semua” ucap Aviela,
“Hey, kau cakap apaan sih la? Pantang
cakap kayak gitu” Kata Delviro sambil marah dan sebenarnya takut tuk
kehilangan.
“Bukan, gitu sob tapi kalian maafkan aku kan? Oh ya ko, aku boleh
pinjam bahumu buat sandar kepalaku, aku ingin tidur” kata Aviela.
Yohiko hanya
menganggukan kepala menahan rasa tangis dan tak berucap. Pelan-pelan kepala
Aviela bersandar di bahu Yohiko dan menutup matanya secara perlahan. Dan seketika
mereka menangisi kepergian Aviela sahabatnya yang tlah pergi.
Mereka berkata “
IK HOU VAN JE My best friend, tenanglah disana, senyummu kan slalu bersama kita
meskipun kau tlah menutup mata.Kita kan slalu bersama dalam suka cita,
kenanganmu kan slalu bersama kita mengukir lembaran selanjutnya dengan
senyumanmu sibat, IK HOU VAN JE
Avielaristade” sambil menitih kan air mata, dan kini mereka menjalani
kehidupan tanpa Avielaristade.
No comments:
Post a Comment